Modul Ajar Kurikulum Merdeka SD Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Modul Ajar Kurikulum Merdeka SD Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Modul ajar merupakan salah satu bentuk seperangkat ajar yang digunakan guru untuk melaksanakan pembelajaran dalam upaya mencapai Profil Pelajar Pancasila dan Capaian Pembelajaran.
Di sisi lain dapat dijelaskan bahwa Modul ajar merupakan salah satu jenis perangkat ajar yang memuat rencana pelaksanaan pembelajaran, untuk membantu mengarahkan proses pembelajaran mencapai Capaian Pembelajaran (CP).
Modul ajar merupakan penjabaran dari Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) dan disusun sesuai dengan fase atau tahap perkembangan murid. Dan di jenjang SD/MI fase terdiri dari Fase A, Fase B dan fase C.
Yang harus anda ketahui istilah modul ajar sama seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), namun yang membedakan dengan “Modul Ajar” adalah dilengkapi dengan berbagai materi pembelajaran, lembar aktivitas siswa, dan asesmen untuk mengecek apakah tujuan pembelajaran dicapai oleh siswa.
Dalam menggunakan modul ajar, guru memiliki kemerdekaan untuk:
- Memilih atau memodifikasi modul ajar yang disediakan Pemerintah untuk disesuaikan dengan karakteristik murid
- Menyusun sendiri modul ajar sesuai dengan karakteristik murid.
Pada komponen informasi secara umum penyusunan modul ajar meliputi beberapa poin yaitu:
1. Identitas
Identitas terdiri dari Penulis modul, intitusi asal, dan tahun dibentuknya modul ajar, jenjang sekolah, kelas, alokasi waktu.
2. Kompetensi awal
Kompetensi awal yaitu bentuk kalimat pernyataan mengenai pengetahuan dan keterampilan yang harus dicapai siswa sebelum mempelajari materi.
3. Profil Pelajar Pancasila.
Poin Profil Pelajar Pancasila merupakan pembeda antara kurikulum sebelumnya dengan kurikulum merdeka, Profil Pelajar Pancasila merupakan tujuan akhir dari sebuah proses pembelajaran yang berkaitan dengan pembentukan karakter siswa. Guru dapat mendesain profil pelajar pancasila dalam konten atau metode pembelajaran, profil pelajar pancasila digunakan sesuai kebutuhan siswa pada proses pembelajaran. Beberapa pilar profil pelajar pancasila yang saling berkaitan di semua mata pelajaran dan terlihat jelas dalam materi/ konten pembelajaran, pedagogik, kegiatan project, dan asesmen. Setiap modul ajar meliputi satu ata beberapa poin dimensi profil pelajar pancasila yang telah ditentukan.
4. Sarana dan Prasarana.
Sarana dan prasaran merupakan fasilitas dan media yang dibutuhkan guru dan siswa guna menunjang proses pembelajaran di kelas. Salah satu sarana yang dapat dimanfaatkan dan sangat dibutuhkan oleh guru dan siswa adalah teknologi. Teknologi dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran yang lebih bermakna.
5. Target Siswa.
Target siswa dapat dilihat dari psikologis siswa sebelum mulai pembelajaran. Guru dapat membuat modul ajar sesuai kategori siswa dan dapat memfasilitasinya agar proses pembelajaran berjalan dengan baik. Setidaknya terdapat tiga kategori siswa pada umumnya, di antaranya adalah: a). Siswa reguler: karakter tersebut tidak mengalami kesulitan dalam memahami materi ajar b). Siswa kesulitan belajar: siswa tersebut mengalami kendala baik secara fisik maupun mental dimana kurang dapat berkosentrasi jangka panjang, memahamai materi ajar, kurang percaya diri, dan sebagainya c). Siswa pencapaian tinggi: siswa tersebut tergolong cepat memahami materi pembelajaran, terampil berpikir kritis dan mampu memimpin.
6. Model Pembelajaran.
Model pembelajaran dalam kurikulum merdeka beragam dan dapat menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan materi dan kelas. Adapun model pembelajaran yang dapat digunakan salah satunya adalah sintak 5 model pembelajaran, agar pembelajaran dapat lebih bermakna.
Sedangkan pada komponen inti modul ajar meliputi:
1. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran harus mencerminkan poin-poin penting pada pembelajaran dan dapat diuji oleh berbagai jenis asesmen sebagai bentuk dari pemahaman siswa. Tujuan pembelajaran terdiri dari alur konten capaian pembelajaran dan alur tujuan pembelaran. Hal ini dilakukan untuk menentukan kegiatan belajar, sumber daya yang akan digunakan, kesesuaian dari beragam siswa, dan teknik asesmen yang digunakan. Bentuk tujuan pembelajaran pun beragam, mulai dari bidang kognitif yang meliputi fakta dan informasi, prosedural, pemahaman konseptual, seni berpikir kritis dan keterampilan bernalar, dan langkah berkomunikasi.
2. Pemahaman Bermakna
Pemahaman bermakna untuk mendeskripsikan proses pembelajaran tidak hanya menghafal konsep atau fenomena saja, namun perlu diterapkan kegiatan menghubungkan konsep-konsep tersebut untuk membentuk pemahaman yang baik sehingga konsep yang telah dirancang oleh guru dapat membentuk perilaku siswa.
3. Pertanyaan Pemantik
Guru dapat membuat pertanyaan kepada siswa yang dituangkan dalam rancangan pembelajaran modul ajar untuk membangkitkan kecerdasan berbicara, rasa ingin tahu, memulai diskusi antar teman atau guru, dan memulai pengamatan. Fokus pembuatan pertanyaan dalam bentuk kata tanya terbuka, seperti; apa, bagaimana, mengapa.
4. Kegiatan Pembelajaran
Pada kegiatan ini berisikan skenario pembelajaran dalam kelas atau luar kelas. Kegiatan ini memiliki urutan yang sistematis yang dapat disertakan dengan opsi pembelajaran atau pembelajaran alternatif sesuai dengan kebutuhan belajar siswa, namun tetap pada koridor durasi waktu yang telah direncanakan. Adapun tahap kegiatan pembelajaran adalah pendahuluan, inti, dan penutup berbasis metode pembelajaran aktif.
5. Asesmen
Seperti yang telah diketahui bahwa kurikulum merdeka belajar mendesain asesmen menjadi tiga kategori, yaitu asesmen diagnostik, asesmen formatif, dan asesmen sumatif. Hal ini untuk mengukur capaian pembelajaran di akhir kegiatan pembelajaran. Asesmen diagnositik harus dilakukan sebelum pembelajaran dengan mengategorikan kondisi siswa dari segi psikologis dan kognitif. Asesmen formatif dilakukan saat proses pembelajaran. Sementara asesmen sumatif dilakukan di akhir proses pembelajaran. Adapun bentuk asesmennya beragam di antaranya adalah ; (1) sikap, asesmen ini dapat berupa pengamatan, penilaian diri, penilaian teman sebaya dan anekdotal, (2) perfoma, penilaian ini berupa hasil keterampilan/ psikomotorik siswa berupa presentasi, drama, market day, dan lain sebagainya, dan (3) tertulis, penilaian ini berupa tes tertulis secara objektif, essay, multiple choice, isiam, dan lain-lain. Guru dapat berkreasi dalam melakukan asesmen kepada siswa.
6. Remedial dan Pengayaan
Dua kegiatan pembelajaran ini dapat diberikan kepada siswa dengan pencapaian tinggi dan siswa yang membutuhkan bimbingan untuk memahami materi. Guru dapat memperhatikan defrensiasi lembar kerja bagi siswa yang mendapatkan pengayaan dan siswa yang mendapatkan remedial.
Langkah-langkah pengembangan Modul Ajar Kurikulum Merdeka terdapat langkah-langkah mengembangkan modul ajar pada kurikulum merdeka, di bawah ini terdapat 10 langkah, di antaranya adalah:
- Melakukan analisis pada siswa, guru, dan satuan pendidikan mengenai kondisi dan kebutuhannya. Pada tahap ini guru dapat mengidentifikasi masalah-masalah yang muncul dalam pembelajaran, guru dapat menganalisis kondisi dan kebutuhan siswa dalam pembelajaran sehingga modul ajar yang didesain akurat dengan masalah yang ada dalam pembelajaran.
- Melakukan asesmen diagnostik pada siswa mengenai kondisi dan kebutuhan dalam pembelajaran. Pada tahap ini guru mengidentifikasi kesiapan siswa sebelum belajar. Guru melakukan asesmen ini secara spesifik untuk mengidentifikasi kompetensi, kekuatan, dan kelemahan siswa.
- Melakukan identifikasi dan menentukan entitas profil pelajar pancasila yang akan dicapai. Pada tahapan ini guru dapat mengidentifikasi kebutuhan siswa dan beracuan dengan pendidikan berkarakter. Profil pelajar pancasila hakikatnya dapat dicapai dengan project , oleh karena itu guru harus mampu merancang alokasi waktu dan dimensi program profil pelajar pancasila.
- Mengembangkan modul ajar yang bersumber dari Alur Tujuan Pembelajaran, Alur tersebur berdasarkan dengan Capaian Pembelajaran. Esensi dari tahapan ini adalah pengembangan materi sama halnya seperti mengembangkan materi pada rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
- Mendesain jenis, teknik, dan instrumen asesmen. Pada tahap ini guru dapat menentukan instrumen yang dapat digunakan untuk asesmen yang beracuan pada tiga insturmen asesmen nasional yaitu asesmen kompetensi minimum, survei karakter, dan survei lingkungan belajar.
- Modul ajar disusun berdasarkan komponen-komponen yang telah direncanakan
- Guru dapat menentukan beberapa komponen secara esensial yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran. Beberapa komponen yang ada dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan siswa dalam pembelajaran.
- Komponen esensial dapat dielaborasikan dalam kegiatan pembelajaran
- Setelah tahapan sebelumnya telah diterapkan, maka modul siap digunakan
- Evaluasi modul.
Sehingga dapat disimpulkan kurikulum merdeka belajar saat ini digunakan oleh sebagian besar satuan pendidikan seluruh jenjang. Salah satu defrensiasi antara kurikulum merdeka dengan kurikulum sebelumnya adalah pembuatan modul ajar atau sebelumnya terkenal dengan sebutan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran).
Untuk materi selengkapnya berkaitan dengan Modul Ajar Kurikulum Merdeka SD Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dapat langsung didownload pada link tautan berikut ini:
Modul Ajar Kurikulum Merdeka SD Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Fase A Kelas 1 UNDUH
Modul Ajar Kurikulum Merdeka SD Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Fase A Kelas 2 UNDUH
Modul Ajar Kurikulum Merdeka SD Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Fase B Kelas 3 UNDUH
Modul Ajar Kurikulum Merdeka SD Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Fase B Kelas 4 UNDUH
Modul Ajar Kurikulum Merdeka SD Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Fase C Kelas 5 UNDUH
Modul Ajar Kurikulum Merdeka SD Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Fase C Kelas 6 UNDUH
Demikian ulasan singkat materi Modul Ajar Kurikulum Merdeka SD Mata Pelajaran Bahasa Indonesia semoga bermanfaat, dan mohon maaf atas segala bentuk kekurangan saya.
Post a Comment for "Modul Ajar Kurikulum Merdeka SD Mata Pelajaran Bahasa Indonesia"
Post a Comment
Berkomentarlah dengan sopan, sesuai dengan materi, serta gunakan bahasa yang sopan