Strategi Kepala Sekolah Pengelolaan Pembelajaran Mendalam
Strategi Kepala Sekolah Pengelolaan Pembelajaran Mendalam
Pembelajaran Mendalam bukanlah sekadar perubahan dalam metode mengajar di kelas, melainkan sebuah transformasi sistemik yang melibatkan seluruh aspek organisasi dalam Satuan Pendidikan. Oleh karena itu, penyusunan program pengelolaan Pembelajaran Mendalam menjadi krusial untuk memastikan bahwa seluruh komponen terintegrasi secara efektif dan saling memperkuat dalam mewujudkan pembelajaran yang bermakna dan berdampak bagi murid.
Peran Kepala Sekolah sangat penting untuk memastikan Pembelajaran Mendalam berkelanjutan dan sukses. Di sinilah pentingnya Kepala Sekolah memahami kondisi riil Satuan Pendidikan yang dipimpinnya, untuk memberdayakan potensi Satuan Pendidikan untuk mendukung implementasi Pembelajaran Mendalam.
Kondisi Sekolah yang Berdampak pada Pembelajaran Mendalam
Perkembangan pendidikan yang sangat cepat, menuntut kepala sekolah menjadi pemimpin transformatif yang mampu menggerakkan perubahan positif di sekolah. Salah satu peran krusial Kepala Sekolah adalah mengimplementasikan Pembelajaran Mendalam (PM). Oleh karena itu, Kepala sekolah memiliki peran sentral dalam menggerakkan perubahan dan harus menjadi role model bagi warga sekolah. Kepala sekolah sebagai pelaksana utama kebijakan harus memiliki kapasitas dalam memahami PM secara komprehensif dan bertanggung jawab penuh untuk implementasinya.
Sebagai pemimpin pendidikan, Kepala Sekolah bertanggung jawab dalam memaksimalkan empat elemen kerangka Pembelajaran Mendalam untuk mendorong inovasi praktik pedagogis, menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif, membangun kemitraan yang kuat, dan memanfaatkan teknologi digital secara efektif. Dukungan Kepala Sekolah sangat penting untuk memastikan bahwa guru dapat menerapkan keempat kerangka Pembelajaran Mendalam tersebut untuk menumbuhkan budaya belajar dan meningkatkan kualitas pembelajaran di Satuan Pendidikan.
Menurut Quinn & McEachen (2020: 218) keberhasilan Pembelajaran Mendalam dapat dilihat dari 5 (lima) kondisi yang mendukung terlaksananya Pembelajaran Mendalam (PM) tersebut terdiri atas lima dimensi yaitu: Visi dan Tujuan Sekolah (Vision and Goals), Kepemimpinan (Leadership), Budaya Kolaboratif (Collaborative Culture); Kedalaman Pembelajaran (Deepening Learning) dan Pengukuran dan Evaluasi (New Measure and Evaluation). Kondisi tersebut diilustrasikan seperti berikut ini:
1.Visi dan Tujuan
- Tujuan
- Kejelasan Strategi
2.Kepemimpinan
- Kapasitas kepemimpinan
- Pemimpin Pembelajaran
- Kepemimpinan Perubahan
3.Budaya Kolaboratif
- Budaya Belajar
- Kerja Kolaboratif
- Pengembangan Kapasitas
4.Pendalaman Pembelajaran
- Kompetewnsi Global
- Ketepatan dalam Pedagogi
- Praktek-Praktek dalam Proses perubahan
5.Pengukuran dan Evaluasi Baru
- Alat dan Metode baru untuk pengukuran
- Mekanisme untuk mengukur Dampak
Penjabaran 5 kondisi yang berdampak pada Pembelajaran Mendalam dapat dijabarkan pada tabel berikut:
1.Komponen Visi/Tujuan (Vision/Goals)
- Fokus utama pada Kejelasan dan fokus visi sekolah terhadap Pembelajaran Mendalam
- Indikator/Rubrik terdiri dari: a) Visi sekolah secara eksplisit mencerminkan komitmen terhadap Pembelajaran Mendalam; b) Tujuan sekolah selaras dengan visi Pembelajaran Mendalam dan terukur; c) Visi dan tujuan dipahami dan dihayati oleh seluruh warga sekolah.
2.Komponen Kepemimpinan (Leadership)
- Fokus Utama pada Peran dan tindakan kepemimpinan dalam mendukung Pembelajaran Mendalam.
- Indikator/Rubrik terdiri dari: a) Kepemimpinan visioner yang menginspirasi dan memotivasi warga sekolah. b) Kepemimpinan instruksional yang fokus pada peningkatan kualitas pembelajaran. c) Kepemimpinan distributif yang memberdayakan guru dan murid. d) Kepemimpinan adaptif yang responsif terhadap perubahan dan tantangan.
3.Komponen BudayaKolaboratif (CollaborativeCulture)
- Fokus Utama Tingkat kolaborasi dan kerja sama di antara warga sekolah
- Indikator/Rubrik terdiri dari: a) Budaya kolaboratif yang kuat di antara guru dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran. b) Kolaborasi antara guru dan murid dalam proses pembelajaran. c) Keterlibatan orang tua dan komunitas dalam mendukung Pembelajaran Mendalam d) Komunikasi yang efektif dan terbuka di antara seluruh warga sekolah.
4.Komponen Kedalaman Pembelajaran (Deepening the Learning)
- Fokus Utama Kualitas dan kedalaman proses pembelajaran yang terjadi di sekolah
- Indikator/Rubrik terdiri dari: a) Pembelajaran berpusat pada murid dan relevan dengan kehidupan nyata. b) Pembelajaran berbasis proyek, inkuiri, dan pemecahan masalah. c) Penggunaan teknologi secara efektif untuk mendukung Pembelajaran Mendalam. d) Pengembangan keterampilan berpikir tingkat tinggi (kritis, kreatif, kolaboratif, komunikatif). e) Penekanan pada pemahaman konsep yang mendalam dan aplikasi pengetahuan.
5.Komponen Evaluasi dan Pengukuran Baru (New Measures and Evaluation)
- Fokus Utama Pendekatan dan metode pengukuran dan evaluasi yang mendukung Pembelajaran Mendalam.
- Indikator/Rubrik terdiri dari: a) Penggunaan berbagai metode penilaian yang autentik dan holistik. b) Penilaian formatif yang berkelanjutan untuk memantau dan meningkatkan pembelajaran. c) Penilaian kinerja yang fokus pada demonstrasi pemahaman dan keterampilan. d) Penggunaan data untuk pengambilan keputusan dan perbaikan berkelanjutan. * Refleksi diri dan evaluasi diri oleh guru dan murid.
Baca juga: Karakteristik Lingkungan Kelas Pada Pembelajaran Mendalam
Dokumen Strategi Kepala Sekolah Pengelolaan Pembelajaran Mendalam selengkapnya dapat didownload disini
Demikian ulasan materi Strategi Kepala Sekolah Pengelolaan Pembelajaran Mendalam semoga bermanfaat.
Post a Comment for "Strategi Kepala Sekolah Pengelolaan Pembelajaran Mendalam"
Post a Comment
Berkomentarlah dengan sopan, sesuai dengan materi, serta gunakan bahasa yang sopan